Sabtu, 09 Juni 2012

LIONEL MESSI

LIONEL MESSI cartoon...
                                                                     cute ni gambarnya...


                                                                 visca los cules ......

                                                             kocak......

                                                        goal time is my expression



Wǒ yào jiàn chéng lóng


AKU LIAT JACKIE CHAN
                                                                   
suka banget kalo liat film jackie chan, kung fu nya yg hebat, kocak, jail,
mega bintang asia ini emang TOP.....
                                                                

waktu tsunami 2004 di aceh, jackie chan datang ke indonesia untuk mengirimkan bantuan sosial,,
waktu pertama liat jackie chan di atas bus bersama miss universe, miss indonesia,, kaget ...
saat itu aku baru pulang sekolah siang kalo gak salah aku masih kelas 3 SD. orang orang di depan jalan pada rame dan heboh semua nya.... dalam hati berkata 'ada apa sih???
waktu keluar jalan simpang,,ehhh semua orang meneriakkan 'JACKIE CHAN............!! ADA JACKIE CHAN!!!!
Walaupun aku gak terlalu jelas melihat jackie chan karena orang-orang padaan rame... aku hanya melihat jackie chan, miss universe yang cantik sambil melambaikan tangan di dalam bus,, pengawalan nya ketat banget ...
                                                                
isshh kalo ajah waktu aku da punya kamera pasti tak jepret-jepret ...salahnya masih kecil...
kalo pun aku punya sepeda pasti da aku kejar,,
waktu liat di tv berita juga tentang jackie chan di indonesia

pengalaman yang takkan terlupakan sampai kapanpun...........

Senin, 21 Mei 2012

astagfirullah2012





lagi pengen posting poto*^^

editan !!!!

CITA-CITA DAN IMPIAN
            
             Waktu awal saya SD banyak cita-cita dan impian yang ingin saya raih (‘maklum lah namanyya masih “bocah”)..kalau liat di tv ada pramugari, pengen deh jadi pramugari, ada dokter pengen deh aku jadi dokter,,kembali namanya juga anak-anak…
            Setelah tamat SD, saat saya lanjut di SMP,,, kawan-kawan smp ku sangat menyenangkan ..apalagi yang namanya “SHEILA SELVIANA” dial ah orang terbaek dan terhumonis yg pernah saya liat,, tidak pernah membuat orang laen sakit hati selalu tertawa… tapi sejak tamat smp ,saya tidak pernah sedikit pun melihat atau pun berkontak dengannya,,, ‘LOVE U SHEILA SELVIANA, YOU ARE MY BEST FRIEND,,YOU ALWAYS IN MY HEART’
         Btw, Sheila selviana hanya sebagai iklan ya!!! Sekarang kembali lagi ke cerita..
Setelah tamat smp, bingung mau lanjut kemana,,ada satu seklah yg menarik smk analis kesehatan.. KATANYA ORANG!!! Di analis bisa lumayan terjamin masa depannya…ya saya berharap lah I HOPE THAT!!
          Cita-cita dan impian dimiliki oleh semua orang ,,cita-cita dan impian tidak memandang materi jika ada kemauan pasti ada jalan!!!

Senin, 26 Maret 2012

Cara Pembuatan Nata De Coco

 - Artikel ini akan mengupas tuntas tentang cara pembuatan Nata De Coco. Jadi bagi Anda yang ingin mengetahui bagaimana cara membuat Nata De Coco, maka simaklah secara lengkap tulisan ini.

Adapun pembuatan Nata De Coco adalah sebagai berikut:

Bahan yang diperlukan untuk membuat Nata De Coco:

- Air kelapa 2 ½ liter
- Gula pasir 200 gr
- Pupuk ZA (urea) ½ sendok makan
- Asam cuka glacial (CH3COOH ) ½ sendok makan
- Bibit/starter bakteri Acetobacter xylium 200 ml (Bisa diperoleh di laboratorium pertanian)

Cara Membuat Nata De Coco :

1. Rebus semua bahan kecuali bibit bakteri dan asam. Saring dan dinginkan dalam suhu 25-30oC. Tambahkan bakteri Acetobacter xylium dan asam cuka, aduk rata. Tuang campuran ini dalam baskom atau loyang pelastik hinga ketinggian air 2 cm. Tutup atasnya dengan kain kasa atau kertas. Inkubasikan/fermentasikan selama kurang lebih 1 minggu dalam suhu ruang dan di tempat yang gelap.

2. Setelah terbentuk lapisan nata, angkat lapisan yang menyerupai agar-agar ini. Potong-potong dan rendam dalam air bersih hingga rasa asamnya hilang.

3. Agar lebih tahan lama, rebus nata selama 5-10 menit. Rendam dalam larutan sirup gula atau sirup buah aneka rasa.

4. Kemas sesuai selera.

membuat bibit nata de coco

Rasanya yang kenyal-kenyal membuat cemilan sangat digemari. Minuman yang berasal dari filipina ini ternyata dibuat dari bahan dasar air kelapa. Sesuai namanya nata de coco (bahasa spanyol).

Untuk membuat nata de coco dibutuhkan bakteri starter yang dinamakan Acetobacter xylinum. starter atau bibit/biang untuk membuat nata de coco bisa diperoleh di toko-toko kimia atau di industri-industri yang membuat nata de coco.

Bagi yang ingin membuat starter ini bisa membuatnya dari buah nanas. caranya seprti berikut ini :
1. Buah nanas matang dikupas dan dicuci sampai bersih. Kemudian dipotong-potong kecil agar mudah untuk dihancurkan.
2. Buah nanas yang telah hancur diperas hingga sari buahnya habis. Kemudian ampas nanas dicapur dengan gula pasir dan air dengan dosis 6 : 3 : 1 (ampas:air:gula pasir)
3. Campuran diaduk sampai rata, masukan kedalam botol jar ditutup dengan kertas dan diperam selama 2-3 minggu sampai terbentuk lapisan putih diatasnya.
4. Larutan ini yang dijadikan sebagai bahan penginokulasi pembuatan nata de coco

Minggu, 25 Maret 2012

bisnis susu kacang kedelai

Bisnis susu kacang kedelai

Peluang usaha susu kacang kedelai sangat menggiurkan. Peluang usaha susu kacang kedelai adalah salah satu peluang usaha yang mudah mempelajarinya. Peluang usaha ini juga mudah mendapatkan bahan bakunya. Bisnis susu kacang kedelai juga menjadikannya sebagai alternatif pilihan susu ketika harga susu formula melambung tinggi.

Minuman susu dapat membantu proses pertumbuhan, memperkuat tulang, memperhalus kulit dsb. Susu kacang kedelai merupakan minuman bergizi tinggi,karena mengandung protein tinggi, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks dan air. Mutu protein susu kacang kedelai tidak kalah dengan susu sapi.

Susu kacang kedelai juga bagus untuk orang yang alergi susu sapi. Dan untuk mendapatkannya hanya dengan harga yang murah. Sehingga susu kacang kedelai dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.

Pemasaran

Ada 3 cara memasarkan susu kacang kedelai :

Cara pertama, mempromosikan produk susu kacang kedelai dengan membuat dan menyebarkan brosur di sekitar tempat usaha. Bisa juga memperluas penyebarannya ke perumahan-perumahan yang agak jauh. Dengan cara ini, harus disiapkan nomor telpon yang mudah dihubungi dan siap mengantar pesanan. Dalam brosur tersebut harus dijelaskan manfaat susu kacang kedelai.

Cara kedua, bisa dengan menitipkan susu kacang kedelai ke warung-warung makan, kantin-kantin sekolah, kampus atau kantor. Kalau di daerah saya, ada yang menitipkannya ke warung-warung gerobak atau lesehan yang bukanya hanya waktu pagi saja. Biasanya lokasinya di pinggir-pinggir jalan. Warung seperti ini sejak jam 05.30 WIB sudah mulai jualan. Dan pembelinya rata-rata banyak.

Cara ketiga, dengan cara dijual berkeliling. Sarana yang diperlukan adalah sepeda atau sepeda motor. Biasanya dijual di sekolah-sekolah atau di kampung-kampung. Dengan cara seperti ini bisa diperluas daerah pemasarannya sampai keluar kota. Dan tentu saja harus merekrut tenaga sales untuk memasarkannya.
Modal dan perlengkapan usaha

Untuk skala rumah tangga, modal dan perlengkapan usahanya sebgai berikut :
  1. Dandang 1 buah, harga Rp 75.000
  2. Wajan 2 buah, harga Rp 80.000
  3. Blender 1 buah, harga Rp 300.000
  4. Kompor 2 buah, harga Rp 240.000
  5. Saringan santan 1 buah, harga Rp 15.000
  6. Saringan kain 1 buah, harga Rp 10.000
  7. Panci besar 2 buah, harga Rp 120.000
  8. Timbangan 1 buah, harga Rp 150.000
  9. Kulkas 1 buah, harga Rp 2.000.000
  10. Kipas angin 1 buah, harga Rp 150.000
Bahan dan cara pembuatan
Bahan :
  1. Kacang kedelai 1 kg (sebaiknya gunakan yang ukuran butirnya besar atau yang dikenal dengan kacang kedelai impor, karena susu yang dihasilkan lebih enak)
  2. Gula pasir 2,5 kg
  3. Daun pandan 10 – 15 lembar (untuk menghilangkan bau apek)
Cara membuat :
  1. Bersihkan kacang kedelai dari kotoran. Gunakan kacang kedelai yang bersih dan tidak terdapat bercak atau noda hitam. Supaya susunya enak dan tidak pahit.
  2. Rendam dalam air panas selama sekitar 4 jam hingga empuk
  3. Blender hingga halus. Kacang kedelai ¼ kg diblender dengan 1 liter air.
  4. Saring hingga tersisa ampasnya.
  5. Masukkan air hasil saringan ke dalam panci, kemudian dipanaskan.
  6. Masukkan daun pandan dan gula pasir.
  7. Aduk-aduk selama sekitar 1 jam hingga mendidih. Pengadukannya harus terus menerus supaya tidak “pecah”, sehingga tidak mudah basi.
  8. Angkat, kemudian dinginkan.
Pengemasan
Susu kacang kedelai biasanya dikemas dengan menggunakan botol atau plastik ¼ kg. Pengemasannya harus rapat agar kualitas susu terjaga. Susu yang tidak langsung dikonsumsi, sebaiknya dimasukkan ke kulkas. Kalau tidak dimasukkan ke kulkas, daya tahannya pagi sampai sore.

Penetapan harga
Untuk harga saat ini biasanya harga berkisar Rp 1.000 – Rp 1.500. Harga tersebut sudah sampai ke konsumen.

Sabtu, 24 Maret 2012

konsentrasi larutan

Konsentrasi Larutan

Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 16-01-2011
Ada beberapa cara dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan, yaitu sebagai berikut :
MOLARITAS (M) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan.
NORMALITAS (N) : adalah banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan.
MOLALITAS (m) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mg pelarut.
artikel 12
Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan. Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
artikel 13
- Reaksi asam basa (netralisasi)
- Reaksi pengendapan
- Reaksi pembentukan senyawa komplek
- Reaksi oksidasi reduksi

Dalam reaksi netralisasi , setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom hidrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam basa) dapat ditentukan sebagai berikut :
artikel 13
Berat ekivalen suatu senyawa dalam reaksi pengendapan dan pengomplekan ditentukan oleh valensi dari senyawa tersebut.
artikel 14
Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi.
artikel 15
Contoh perhitungan Berat Ekivalen:
  1. Reaksi asam basa :
    BE HCl = Mr HCl
    BE H2SO4 = ½ Mr H2SO4
    BE NaOH = Mr NaOH
  2. Reaksi pengendapan :
    BE AgNO3 = Mr AgNO3
    BE NaCl = Mr NaCl
  3. Reaksi oksidasi (dalam suasana asam) :
    BE KMnO4 = 1/5Mr KMnO4
    BE K2Cr2O7 = 1/6 Mr K2Cr2O7
Contoh Perhitungan :
  • Berapa normalitas (N) dari HCl pekat yang mempunyai BJ = 1,1878 dan konsentrasinya 37% (Mr = 36,5)
    Jawab :
    - BJ = 1,1878 gram berarti di dalam 1 Liter larutan terdapat 1187,8 gram
    - Konsentrasi 37%
artikel 16
439,486
= _______ = 12,04
36,5
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
artikel 17
  • Berapa Normalitas (N) H2SO4 pekat dengan BJ= 1,19 dan konsentrasinya 98% (Mr=98).
    Jawab :
    - BJ H2SO4 = 1,19
    Berarti dalam 1 Liter larutan terdapat 1190 gram
    -Konsentrasi 98 %
artikel 18
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
artikel 19
  • Jadi untuk membuat larutan HCl 0,1 N sebanyak 1000 mL yang dibuat dari HCl pekat dengan konsentrasi 37% dan BJ 1,1878 yang mempunyai normalitas 12,04 (hasil perhitungan nomor 1). Maka HCl pekat tersebut yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :
artikel 20
Jadi HCl pekat yang dibutuhkan adalah 8,3 mL
  • Untuk membuat larutan dengan bahan yang digunakan dalam bentuk padatan, maka banyaknya bahan yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
artikel 21
Contoh:
Untuk membuat larutan AgNO3 0,1 N sebanyak 500 mL, maka AgNO3 padatan yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut :
artikel 22
mg AgNO3 = 500 x 0,1 x 180
= 9,000 mg
= 9 gram
  • Untuk membuatlarutan NaCl 10% sebanyak 500 mL, maka bahan padatan NaCl yang dibutuhkan adalah 50 gram NaCl dilarutkan sampai dengan 500 mL. Jadi AgNO3 yang dibutuhkan sebanyak 9 gram
  • Untuk membuat larutan NaCl 100 ppm maka dilarutkan sebanyak 100 mg kedalam 1 Liter larutan.
Cara menghitung :
100 ppm= 100 gram/106 gram
= 100 gram/103 kg
= 100.000 mg /103 kg
= 100 mg/ 1 kg
= 100 mg/ 1 liter

membuat larutan NaOH 0,1 N

  1. Membuat larutan NaOH 0,1 N
Cara kerja :
· Hitung kebutuhan NaOH untuk membuat larutan NaOH 0,1 N sebanyak 250 ml misalnya X gr.
· Timbang X gr NaOH, larutkan ke dalam aquadest dalam labu ukur 250 ml.
· Impitkan sampai tanda batas dan kocok sampai homogen.

Kamis, 22 Maret 2012

larutan HCl

  1. Dalam pembuatan larutan HCl 0,1 N dibutuhkan 0,81 ml HCl pekat.
  2. Standarisasi larutan HCl 0,1 N diperoleh 0,089 N.
  3. Penentuan kadar Na2CO3 dengan HCl diperoleh 96%.
  4. Standarisasi larutan HCl 0,1 N ditambah 3 tetes indikator methyl orange sehingga mengalami titrasi diperoleh warna merah berubah menjadi merah muda. Pembuatan Larutan dan Standarisasinya

larutan HCl

II.1. Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).
II.2. Konsentrasi Larutan
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004).
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:
1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan. Berapa volum atau massa larutan yang akan dibuat.
2.
M1 . V1 = M2 . V2
Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama, dan memenuhi persamaan :
M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan
V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan
II.3. Pembuatan Larutan dengan Cara Mengencerkan
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Brady, 1999).
II.4. Titrasi
Agar titrasi dapat berlangsung dengan baik, yang harus diperhatikan adalah :
1. Interaksi antara pentiter dan zat yang ditentukan harus berlangsung secara stoikiometri, artinya sesuai dengan ketetapan yang dicapai dengan peralatan yang lazim digunakan dalam titrimetri. Reaksi harus sempurna sekurang-kurangnya 99,9 % pada titik kesetaraan.
2. Laju reaksi harus cukup tinggi agar titrasi berlangsung dengan cepat.
Titrasi dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Berdasarkan reaksi;
- Titrasi asam basa
- Titrasi oksidasi reduksi
- Titrasi pengendapan
- Titrasi kompleksometri
2. Berdasarkan titran (larutan standar) yang dipakai;
- Titrasi asidimetri
3. Campuran penetapan akhir;
- Cara visual dengan indikator
- Cara elektromagnetik
4. Berdasarkan kosentrasi;
- Makro
- Semimikro
- Mikro
5. Berdasarkan teknik pelaksaan;
- Tidak langsung
- Titrasi plank
- Titrasi tidak langsung (Keenan, 1999).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas piala, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur, pipet gondok, labu takar dan buret.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah HCl pekat, larutan NaOH 0,1 M, pellet NaOH, larutan HCl 0,1 M, indikator metil merah, indikator fenoftalein, indikator metil orange dan akuades.
IV. PROSEDUR KERJA
A. Pembuatan dan Pengenceran Larutan HCl
1. Gelas ukur kosong ditimbang dan kemudian dicatat beratnya.
2. Larutan HCl pekat diambil 4,15 mL dengan pipet tetes, dimasukkan ke dalam gelas ukur yang telah ditimbang. Dilakukan dalam lemari asam.
3. Labu takar 100 mL yang kosong ditimbang, dicatat beratnya. diisi labu takar tersebut ± 20-25 mL akuades.
4. Perlahan-lahan, dimasukkan HCl pekat yang telah diambil ke dalam labu takar.
5. Ke dalam labu takar ditambahkan akuades hingga tanda batas. Ditutup labu takar dan dilakukan pengocokan hingga larutan homogen. Ditimbang berat labu takar yang telah berisi larutan. Larutan yang telah dibuat dalam tahap ini disebut sebagai Larutan A.
6. Dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur. Dipindahkan 20 mL larutan HCl yang telah dibuat (Larutan A) ke dalam labu takar 100 mL yang baru
7. Ditambahkan akuades ke dalam labu takar tersebut hingga tanda batas. Larutan HCl yang telah diencerkan ini disebut sebagai Larutan B.
B. Penentuan Konsentrasi Larutan HCl melalui Titrasi
a. Titrasi dengan Indikator Metil Merah
1. Sebelum digunakan, dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas kembali dengan larutan NaOH yang akan digunakan.
2. Buret diisi dengan larutan NaOH.
3. Dicatat volume awal larutan NaOH dalam buret dengan membaca skala pada meniskus bawah larutan.
4. Dipindahkan 10 mL larutan HCl encer (Larutan B) ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur. Ditambahkan indikator metil merah ke dalam larutan tersebut. Dititrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan NaOH di dalam buret hingga terjadi perubahan warna.
5. Dihentikan titrasi, begitu terjadi perubahan warna konstan.
6. Dibaca volume akhir NaOH yang tersisa di dalam buret. Dihitung volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi dari selisih volume awal dan volume akhir NaOH dalam buret.
7. Dilakukan titrasi sebanyak 2 kali.
b. Titrasi dengan Indikator Fenoftalein
1. Dilakukan kembali prosedur titrasi terhadap 10 mL larutan HCl encer (Larutan B) dengan larutan NaOH 0,1 M, namun dengan menggunakan indikator fenoftalein.
2. Dibandingkan hasil yang diperoleh antara perlakuan dengan menggunakan indikator metil merah dan dengan menggunakan fenoftalein sebagai indikator.
C. Pembuatan Larutan NaOH
1. Ditimbang secara teliti 0,4 gram butiran NaOH menggunakan kaca arloji dan neraca analitik.
2. Begitu penimbangan selesai dilakukan, dipindahkan NaOH dari gelas arloji ke dalam gelas beker yang telah berisi 20-25 mL akuades hangat.
3. Diaduk dengan pengaduk kaca hingga seluruh NaOH larut sempurna
4. Dipindahkan larutan dari gelas beker ke dalam labu takar 50 mL.
5. Ditambahkan akuades hingga tanda batas pada labu takar. Ditutup labu takar, kemudian dikocok hingga homogen. Larutan yang diperoleh pada tahap ini disebut sebagai Larutan C.
6. Dengan menggunakan pipet gondok yang sesuai, dipindahkan 25 mL larutan C ke dalam labu takar 100 mL yang baru.
7. Ditambahkan akuades hingga tanda batas. Dikocok hingga homogen. Larutan yang diperoleh disebut Larutan D.
D. Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH melalui Titrasi
a. Titrasi NaOH dengan Larutan HCl sebagai Titran
1. Sebelum digunakan, dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas kembali dengan larutan HCl 0,1 M yang akan digunakan.
2. Diisi buret dengan larutan HCl 0,1 M.
3. Dicatat volume awal larutan HCl 0,1 M dalam buret dengan membaca skala meniskus bawah larutan.
4. Dipindahkan 10 mL larutan NaOH encer (Larutan D) ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur.
5. Ditambahkan 2-3 tetes indikator metil merah ke dalam larutan tersebut.
6. Dititrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan HCl 0,1 M di dalam buret hingga terjadi perubahan warna.
7. Dihentikan titrasi begitu terjadi perubahan warna konstan.
8. Dibaca volume akhir HCl yang tersisa dalam buret. Dihitung volume HCl yang diperlukan untuk titrasi dari selisih volume awal dan volume akhir HCl dalam buret.
9. Dilakukan titrasi sebanyak 2 kali.
b. Titrasi Larutan HCl 0,1 M dengan Larutan NaOH sebagai Titran
1. Dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas kembali dengan larutan NaOH yang telah dibuat (Larutan D).
2. Diisi buret dengan larutan NaOH encer (Larutan D).
3. Dipindahkan 10 mL larutan HCL 0,1 M ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok atau pipet ukur.
4. Ditambahkan 2-3 tetes indikator metil merah ke dalam larutan tersebut.
5. Dititrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan NaOH encer di dalam buret hingga terjadi perubahan warna.
6. Dihentikan titrasi begitu terjadi perubahan warna konstan.
7. Dihitung volume NaOH yang diperlukan untuk menitrasi larutan HCl tersebut.
8. Dilakukan titrasi sebanyak 2 kali.
9. Dibandingkan hasil yang diperoleh antara perlakuan dengan larutan HCl 0,1 M sebagai titran, dan larutan NaOH encer sebagai titran.

HEMATOLOGI3

DAFTAR HARGA LARUTAN LAIN_LAIN Juni 14, 2008

Posted by andi prasetyo in daftar harga LARUTAN.
add a comment
NO NAMA PRODUK KEMASAN Packing HARGA
1 Alkohol 96% 500 ml Botol 18,000
2 Alkohol 96% 1000 ml Botol 32,500
3 Alkoho) 70% 100 ml Botol 6,000
4 Alkoho) 70% 500 ml Botol 13,000
5 Alkoho) 70% 1000 ml Botol 27,500
6 Asam Acetat glaciale 100 ml Botol 34,000
7 Asam Acetat glaciale 250 ml Botol 77,000
8 Asam Acetat glaciale 1000 ml Botol 290,000
9 Eosin 1% 100 ml Botol 44,000
10 Eosin 1% 250 ml Botol 102,000
11 Eosin 2% 100 ml Botol 84,000
12 Eosin 2% 250 ml Botol 209,000
13 Extran Netral 500 ml Botol 96,000
14 Extran Netral 1000 ml Botol 190,500
15 H2O2 3% 100 ml Botol 10,000
16 H2O2 3% 250 ml Botol 23,500
17 H202 3% 1000 ml Botol 90,000
18 NaCl 0,9% 100 ml Botol 6,000
19 NaCI 0 9% 250 ml Botol 14,500
20 NaCI 0,9% 100 ml Botol 52,000
21 NaOH O,IN 100 ml Botol 6,000
22 NaOH 0 IN 250 ml Botol 15,000
23 NaOH 0 1N 1000 ml Botol 52,000
24 None 100 ml Botol 126,000
25 Pandy 100 ml Botol 37,000
26 TCA 1,2N 500 ml Botol 273,000
27 TCA 1,2N 1000 ml Botol 509,500
28, Ammoium Oxalat 1 X 100 ml Botol 31,000
29 Ammoium Oxalat 1 X 250 ml Botol 75,000
30 Ammoium Oxalat 1 X 1000 ml Botol 149,500
31 Tepol 1000m1 Botol 19,000
Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpn pemberitahuan terlebih dahulu
Frnnko Surabaya
Belum termnsuk PPN 10%
Hal. 4

HARGA LARUTAN MICROBIOLOGY Juni 14, 2008

Posted by andi prasetyo in daftar harga LARUTAN.
add a comment
NO NAMA PRODUK KEMASAN Packing HARGA
I Aceton Alkohol / gram
100 ml Botol 17,000
2 Aceton Alkohol / Gram 250 ml Botol 38,000
3 Aceton Alkohol / Gram 1000 ml Botol 140,000
4 Carbol Gention Violet/ Gram 100 ml Botol 21,000
5 Carbol Gention Violet/ Gram 250 ml Botol 50,000
6 Carbol Gention Violet! Gram 1000 ml Botol 180,000
7 Fuchsin-Stain / Gram 100 ml Botol 21,000
8 Fuchsin Stain / Gram 250 ml Botol 50,000
9 Fuchsin-Stain / Gram 1000 ml Botol 185,000
MICROBIOLOGY 10 Lugol /Gram 100 ml Botol 8,000
11 Lugol / Gram 250 ml Botol 19000.
12 Lugol / Gram 1000 ml Botol 71,000
13 Gram set 100 ml Botol 64,500
14 Gram set 250 ml Botol 154,000
15 Carbol Fuchsin / ZN 100 ml Botol 25,000
16 Carbol Fuchsin / ZN 250 ml Botol 60,000
17 HCL Alkohol 3% / ZN 100 mi Botol 9,000
18 HCL Alkohol 3% / ZN 250 ml Botol 22,000
19 HCL Alkohol 5% 100 ml Botol 16,000
20 HCL Alkohol 5% 250 ml Botol 38,000
21 Methylen Blue 0,1% i()0 ml Botol 8,000
22 Methylen Blue 0,1% 250 ml Botol 18,000
23 Methylen Blue 0,25% / ZN 100 ml Botol 15,500
24 Methylen Blue 0,25% / ZN 250 ml Botol 37,000
25 ZN set 100 ml Botol 47,000′
26 ZN set 250 ml Botol 112,500
27 Kinyoun Stain 100 ml Botol 115,000
28 Kinyoun Stain 250 ml Botol 258,500
29 Gabbet 100 ml Botol 16,000
30 Gabbet 250 ml Botol 38,000
31 KOH 10% 100 ml Botol 8,500
32 KOH 10% 100 ml ~ Botol 19,000
33 KOH 10% 250 ml Botol 46,000
34 Neisser Stain A 100 ml Botol 8,000
35 Neisser Stain A 250 ml Botol 19,000
36 Neisser Stain 8 100 ml Botol 10,000
37 Neisser Stain B 250 ml Botol 24,500
38 Neisser Stain C 100 ml Botol 55,000
39 Neisser Stain C 250 ml Botol 131,500
Hal. 3

HARGA LARUTAN DARAH RUTIN Juni 14, 2008

Posted by andi prasetyo in daftar harga LARUTAN.
add a comment
NO NAMA PRODUK KEMASAN Packing HARGA
1 EDTA 10% Solution 100 ml Botol 35,000
2 EDTA 10% Solution 250 ml Botol 82,500
3 EDTA Powder 10 gr Botol 22,500
4 EDTA Powder 25 gr Botol 50,000
5 EDTA Powder 100 gr Botol 185,000
6 Emertion Oil 30 ml Botol 84,000
7 Emertion Oil 50 ml Botol 140,000
8 Emertion Oil 100 ml Botol 250,000
9 Formalin 10% 100 ml Botol 11,000
10 Formalin 10% 250 ml Botol 23,000
11 Giemsa Buffer 100 ml Botol 11,000

HEMATOLOGI2

Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah, dan penyakitnya. Pengujian yang sering dilakukan untuk menyelidiki masalah hematologi terdiri dari : Hitung darah lengkap, film darah, biopsi jaringan tulang.
Reagen untuk pemeriksaan darah rutin
1). Turk (untuk hitung leukosit)
Terdiri dari : 0,5 ml Asam asetat (asam cuka) glasial
1 ml kristal violet 1 %
100 ml Aquadest
Cara kerja :
• Buat larutan kristal violet 1% : 1 gr Kristal violet dilarutkan dalam 100 ml aquadest.
• Ke dalam 100 ml aquadest dalam gelas kimia, tambahkan dengan pipet 0,5 ml asam asetat glasial dan 1 ml larutan kristal violet diatas.
2). Hayem ( Untuk hitung eritrosit)
Terdiri dari : 1 gr NaCl (natrium chlorida/sodium chlorida)
0,5 gr HgCl2 (sublimat/mercury chlorida)
5 gr Na2SO4 ( natrium sulfat/sodium sulfat)
200 ml aquadest
Cara Kerja :
• Timbang masing-masing zat, masukan kedalam gelas kimia 250 ml.
• Tambahkan 200 ml aquadest sedikit demi sedikit, larutkan sampai semua zat terlarut, kemudian tepatkan sampai 200 ml.
3). BCB (untuk hitung retikulosit)
Terdiri dari : 0,1 gr Brilliant Cressyl Blue
9,9 ml NaCl fisiologis (0,85 – 0,9 %)
Cara Kerja :
• Buat NaCl fisiologis dengan cara menimbang 0,85 gr NaCl dan dilarutkan dalam 100 ml aquadest.
• Timbang 0,1 gr BCB, larutkan dalam 9,9 ml NaCl fisiologis diatas.
4). Reiss Ecker (untuk hitung trombosit)
Terrdiri dari : 3,8 gr Natrium sitrat
0,1 gr BCB
0,2 ml Formalin
100 ml aquadest
Cara kerja :
• Timbang Natrium sitrat dan BCB, masukan kedalam gelas kimia.
• Masukan 100 ml aquadest sedikit-sedikit sampai diaduk sampai semua zat larut.
• Dengan pipet ukur masukan 0,2 ml Formalin.
• Aduk rata, saring sebelum digunakan.
5). HCl 0,1 (untuk Hemoglobin)
Cara Kerja :
• Ukur 1000 ml akuadest, masukan kedalam gelas kimia.
• Pipet (jangan di hisap!) 8,3 ml HCl pekat (12 N) Masukan kedalam akuadest diatas, aduk rata.
• Kerjakan diruang asam.
6). Giemsa & Wright (untuk diff count/macam leukosit)
Terdiri dari : 0,1 gr Giemsa stain
0,9 gr Wright stain
291 ml methanol (metil alkohol)
9 ml Glycerin (glicerol)
Cara Kerja :
• Timbang Giemsa stain dan Wright stain, masukkan kedalam gelas kimia.
• Larutkan dalam methanol sedikit demi sedikit.
• Pipet 9 ml glycerol, tambahkan kedalamnya.
• Pindahkan semua larutan dan zat kedalam botol.
• Simpan di waterbath (penagas air) suhu 370C selama 1 bulan 1 jam sebelum digunakan.
Buffer Wright (pH 6,4) untuk mengencerkan.
Terdiri dari : 6,63 gr KH2PO4 (Kalium dihidrogen sulfat)
2,56 gr Na2HPO4 (dinatrium hirogen fosfat)
1000 ml akuadest
Cara Kerja :
• Timbang masing-masing zat, masukan kedalam gelas kimia
• Larutkan dengan akuadest sedikit-sedikit sampai larut.
7). EDTA 10 % (Untuk anti koagulan)
Cara kerja :
• Timbang 10 gr EDTA (titriplex III), masukan kedalam gelas kimia.
• Larutkan dengan Akuadest sampai 100ml.
8). Von Dungern (untuk hitung eosinofil)
Terdiri dari : 8 ml Akuadest
1 ml aceton
1 ml eosin 1%
Cara kerja :
• Buat larutan eosin 1% ( timbang 1 gr eosin dilarutkan dengan 100ml akuadest).
• Kedalam gelas kimia, masukan berturut-turut dengan menggunakan pipet, aquadest, aceton, dan larutan eosin.
• Aduk sampai tercampur sempurna, simpan di lemari es

HEMATOLOGI

CARA MENGUJI MUTU LARUTAN GIEMSA

Diposkan oleh chitunk abu haidar on Rabu, 13 Juli 2011
Didalam zat warna Giemsa terdapat tiga macam zat yaitu : Eosin, metilin blue dan metilin azur yang masing-masing berwarna merah, biru dan ungu. Cara sederhana dan mudah untuk menguji Giemsa didasarkan atas ada tidaknya ketiga zat warna tersebut ketika diuraikan. Giemsa yang baik akan mengeluarkan ketiga warna tersebut.
Untuk mengujinya kita hanya memerlukan metil alkohol dan kertas saring ( Whatman No.2), yang dikerjakan sebagai berikut :



  1. Letakan kertas saring mendatar di atas petri disk atau gelas minum; bagian tengah dari permukaan bawah kertas saring tak boleh menyentuh sesuatu.
  2. Teteskan 1-2 tetes Giemsa pada kertas saring tersebut, lalu biarkan sebentar sampai Giemsa meresap dan melebar.
  3. Teteskan 3-5 tetes Metil Alkohol absolut di pertengahan bulatan Giemsa tersebut tetes demi tetes  dengan jarak waktu beberapa detik, sampai garis tengah Giemsa menjadi 5-7 cm.
Jika Giemsa tersebut baik , maka terlihat gambaran sebagai berikut:
  • Pada pinggir paling luar , terdapat lingkaran tipis berwarna merah (Eosin).
  • Setelah itu terdapat lingkaran cincin yang lebar berwarna ungu (metilin Azur).
  • Ditengah terdapat bulatan berwarna biru ( Metilin blue).
Giemsa yang rusak tidak akan mengeluarkan warna ungu atau merah atau keduanya. Jika warna tersebut kelihatan samar-samar berarti Giemsa sudah mulai rusak. Cara menguji seperti ini hanya dipakai untuk memperkirakan mutu Giemsa dan bukan untuk mengganti percobaan pewarnaan dengan sediaan darah, yang dapat menentukan mutu Giemsa secara lebih baik.

.

Sabtu, 28 Januari 2012

webcam exiss

busset dah so axis ,,wkwkw


i like that i like thiss....


sambil buat tugas bareng aisyah,sonia,devi,yunisma,rahima,anti,and me.......sempat^^brfoto ria dula ahhhh


Minggu, 22 Januari 2012



 PUCOK KRUENG









Ada sesuatu yang menarik perhatian kita ketika kita mengunjungi pucok Krueng, terletak 18 km dari ibukota Banda Aceh. Ini keindahan alam akan mengundang lebih banyak orang untuk mengalaminya terutama di Banda Aceh Kunjungi Tahun 2011 program. Selain hutan yang indah dan kolam renang laut warna aqua, pucok Krueng juga memiliki dinding panjat gunung yang menakjubkan. Ini adalah bagian dari Bukit Barisan, sekelompok pegunungan yang berjajar di sepanjang pulau Sumatera.
Ini hutan keindahan tersembunyi adalah sekitar kompleks Semen Andalas di Lhok Nga. Hal ini hanya 2 km dari sisi belakang kompleks pabrik semen. Anda harus pergi dari jalan lama yang hancur oleh Tsunami Aceh pada tahun 2004 tepat di samping kompleks dan masuk ke desa dengan pemandangan sawah yang indah di sepanjang jalan penuh ke pucok Krueng.
Anda dapat melakukan lebih dari berenang di situs ini yang indah, tetapi juga mungkin bagi yang lain kegiatan seperti bersepeda gunung, kayak, berkemah, memancing, mendaki gunung. Sementara, untuk anda yang suka berselancar di Aceh, pantai yang indah dengan gelombang baik menunggu untuk Anda hanya 10 menit dari lokasi ini